Jumat, 30 Oktober 2015

Psikologi Manejemn (Minggu ke 5)



  • Definisi Kekuasaan (Power)


          Mengacu kepada kemampuan yang dimiliki "A" untuk mempengaruhi perilaku "B" sehingga               mereka bertindak sesuai dengan keinginan "A"
  • Kekuasaan (Power/Daya) menurut beberapa ahli :

  1. R. Beirstedt, Daya merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatana
  2. M.F.Rogers, Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi
  3. Amitai Etzioni, Daya adalah kempampuan untuk membujuk atau mempengaruhi Perilaku 

  • Sumber sumber kekuasaan menurut French dan Raven (dalam Putong, 2015)

  1. Coercive Power (Kekuasaaan Memaksa), adalah kekuasaan berdasarkan rasa takut dengan menggunakan ancaman dan hukuman. Misalnya kekuasaan pemimpin menunda pembayaran bagi dan kenaikan pangkat
  2.  Expert Power (Kekuasaan Ahli), adalah kekuasaan berdasarkan keahlian khusus tertentu yang bernilai tinggi, atau kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya pada bidang tertentu. Misalnya kekuasaan pemimpin yang memiliki ahli ekonomi, politik, dokter dll
  3. Legitimated Power (Kekuasaan Sah), adalah kekuasaaan berdararkan kedudukan formal secara resmi dalam struktural oranisasi. misalnya kekuasaan manajer keuangan untuk melakukan investasi.
  4. Reward Power (Kekuasaan Menghargai), adalah kekuasaan berdasarkan kemampuan untuk memberikan penghargaan atau imbalan yang dipandang sebagai sesuatu yang berharga. Misalnya kekuasaan pemimpin memberikan hadiah, dll
  5. Referent Power (Kekuasaan Referensi), adalah kekuasaan berdasarkan pada kepemilikan sumber daya atau ciri kepribadian tertentu yang diinginkan dan diperlukan oleh individu atau kelompok lain. Misalnya pemimpin memiliki daya tarik kepribadian jujur, disiplin, bertanggung jawab, dll

Kesimpulan 
Jadi kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku atau suatu organisasi untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. Ada lima sumber kekuatan suber kekuatan yang meanrik disini menurut saya sih Coercive Power atau kekuasaan memaksa, bukan hanya di perkantoran kita nemuin penguasa kayak gitu. Preman pasar juga bisa tuh masuk kedalam coercive power.

Daftar Pustaka 
Iskandar, Soekarso putong. 2015. Kepemimpinan. (gak ada siapa penerbitnya pak soalnya saya ambil dari ebook)
https://books.google.co.id/books?id=g6hxBgAAQBAJ&pg=PA26&dq=pengertian+wewenang&hl=id&sa=X&ved=0CCsQ6AEwBGoVChMI9_agponbyAIVh46OCh1B0Apx#v=onepage&q=pengertian%20kekuasaan%20&f=false
Robbins, S.P and Timothy A.J. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat (e-book juga)
https://books.google.co.id/books?id=RD8tcRrWBhYC&pg=PA130&dq=definisi+kekuasaan&hl=id&sa=X&ved=0CBkQ6AEwAGoVChMIv_jI_pDqyAIVA7CUCh1YOAPY#v=onepage&q=definisi%20kekuasaan&f=false



Sabtu, 24 Oktober 2015

Psikologi Manajemen (minggu ke-4)

Flashback dulu yu sama post-an minggu lalu, minggu lalu itu Definisi dari pengaruh,,, hayooo masih inget gak ya saya? hmmm mungkin garis besar menurut saya saja ya, Pengaruh yaa pengaruh mungkin suatu tindakan yang egois memaksakan kehendak kita kepada seseorang untuk mengikuti apa yang kita inginkan. etsss pasti ada yang positive nya ko dari setiap tindakan (menurut gw) hahah apa positivnya? saya juga bingung so pikirin sendiri aja yaa.... tapi ada caranya loh kita mempengaruhi orang lain tapi disini mempengarhi dalam hal persuasi loh mau tau cek it now!! :D


  • Bagaimana Mempengaruhi orang lain?


Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;

1.   Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.

2.   Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.

3.   Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.

4.   Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience/ komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat pendekatan tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator.


  • Definisi Wewenang (authority) dalam manajemen


Wewenang merupakan dasar hukum untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat di laksanakan dengan baik. Pengertiannya wewenang adalah hak atau otoritas untuk bertindaka melakukan suatu kegiatan tertentu kearah pencapaian tujuan. 


  • Kesimpulan:

Jadi ada empat cara untuk mempengaruhi orang lain dalam hal persuasi menurut Burgon & Huffner, di poin pertama Burgon & Huffner perpendapat pendekatan dengan bukti, tetapi banyak juga kok yang para sales atau SPG yang tidak melakukan hal tersebut. tetapi menurut saya hal yang ppenting dalam pendekatan persuasi itu adalah kerahaman, dan penjelasan produk yang mampu menarik minat konsumen, paras yang cantik atau tampan bisa dijadikan nilai PLUS tetapi jika tidak ada keramahan dan kejelasan tentang produk itu sendiri mana mau konsumen membelinya. menurut saya dalam hal persuasu yang pertama kali harus dilakukakan adalah mengambil hati konsumen dengan cara memuji dll, kedua mengambil kepercayaan konsumen ini tidak mudah tetapi jika sudah bisa mengambil hati konsumen saya yakin mengambil kepercayaan konsumen tidak sulit, dan yang ke tiga menawarkan produk dengan menjelaskan kelebihan yang terdapat pada produk itu. 

Wewenang, semua orang memiliki wewenag dalam kehidupan mereka masing-masing mengambil tindakan yang mereka pikir baik untuk mereka dan mempertanggung jawabkan apa yang mereka ambil. tetapi jika kita berada didalam suatu organisasi kita pasti memliki ketua untuk memberikan kita ultimatum (hahah) atau memberikan peritah kepada anak buahnya untuk melakukan apa yang dikira benar. Apa boleh anak buah menentang atau memberi masukan tentang perintah yang diberikan? menurut saya Sah-sah saja asalkan mereka memang mengetahui apa yang mereka tentang. Tetapi bagaimana jika ketua itu tidak mengindahkan pendapat anak buahnya itu? hmmm saya jawab minggu depan saja ya ;) ;) 

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka
Iskandar, Soekarso putong. 2015. Kepemimpinan. (gak ada siapa penerbitnya pak soalnya saya ambil dari ebook)
 https://books.google.co.id/books?id=g6hxBgAAQBAJ&pg=PA26&dq=pengertian+wewenang&hl=id&sa=X&ved=0CCsQ6AEwBGoVChMI9_agponbyAIVh46OCh1B0Apx

Jumat, 16 Oktober 2015

Psikologi manajemen (minggu ke-3)

@Definisi Pengaruh menurut para ahli

1.Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.

2.Uwe Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.

3.Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.

4.Norman Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.

5.Jon Miller
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia.

6.  Ertram  Johannes  Otto  Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya

@Kunci-kunci Perubahan Perilaku

Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadir. Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Menurut Fisher & Gochros Karakteristik perubahan perilaku 
a. Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan             merubah karakter atau sifat seseorang)
b. Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan         prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang                     dilaboratorium (Skiner, 1938).
c. Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi                 asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional           dengan perilaku
d. Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku     akan lebih efektif  apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu           yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih             tentang perubahan perilaku
e. Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan     untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat               apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
f.  Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan             perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai 
    dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
g. Menolak hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan         terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk           menunjukkan hubungan fungsional perilaku.





Daftar Pustaka :
Heru Basuki, A.M. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Gunadarma
Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).1.Wiryanto

Jumat, 02 Oktober 2015

Psikologi Manajemen (Minggu ke-2)

Definisi Komunikasi 



Komunikasi berakar kata Latin, ”comunicare”, artinya "to make common" – membuat kesamaan pengertian, kesamaan persepsi. Akar kata Latin lainnya “communis” atau “communicatus” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti “sama”, kesamaan makna (commonness). Ada juga akar kata Latin ”communico” yang artinya membagi. Maksudnya membagi gagasan, ide, atau pikiran.
 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) mengartikan komunikasi sebagai ”pengiriman dan pemerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami”.
The Oxford English Dictionary mengartikan komunikasi sebagai “The imparting, conveying, or exchange of ideas, knowledge, information, etc. “ (Pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide, pengetahuan, informasi, dsb.)

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli:

1. Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.


2. Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. 


3. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. 


4. David K. Berlo, 1965 Ilmu pengantar komunikasi Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam memciptakan keseimbangan dengan masyarakat.


5. Harorl D. Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) 


6. Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya.


7. Raymond S. Ross, Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.


Dimensi-dimensi Komunikasi 

Ada dua dimensi komunikasi. Pertama Komunikasi Punya Dimensi Isi dan yang kedua Dimensi Hubungan. Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.


Analisa:
komunikasi merupakan cara untuk menerima dan mengirim pesan kepada orang lain untuk berbagi informasi dan ide satu sama lain baik secara verbal (dimensi isi) maupun non verbal (dimensi hubungan)

Daftar pustaka:
pengantar Ilmu komunikasi, 1998, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.
Nawangsari, Sri. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Gunadarma
Zarkasi, Muslichah. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga

Kamis, 01 Oktober 2015

Psikologi Manajemen (Minggu ke-1)

Pengertian Psikologi Manajemen 

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur, menurut James A.F. Stoner.  Manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan,  pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing),
• Pengarahan (Actuating/Directing), dan
• Pengawasan (Controlling)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu. 

Zaman dahulu Manajemen dan Psikologi adalah dua bidang yang berbeda, sejak zaman revolusi industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber Daya Alam), SDU (Sumber Daya Uang), SDM (Sumber Daya Manusia), dan ilmu manajemen pun beriksar pada upaya untuk mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja ini.

Dengan ditemukan dan dikembangkan ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting, karena ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, mampu mengintervensi atau mengolah berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.


Analisa:
Manajemen merupakan proses pengaturan yang menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berhubungan dengan Psikologi yang telah kita ketahui diatas, dengan terus berkembangnya ilmu psikologi. manajamen dan psikologi berjalan searah karena ilmu psikologi mempelajari tentang sikap kerja, keterampilan dll untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 


Pengertian Organisasi 

Pengertian Organisasi - Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam bahasa Latin "Organum" yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi inti organisasi adalah interaksi antar orang dalam sebuah wadah untuk melakukan sesuatu tujuan yang sama.

Analisa :
jadi organisasi adalah sebuah wadah untuk berkumpul, berkerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. 

Daftar Pustaka:
1. Usman, Husnaini, Manajemen Teori, Praktik, & Riset Pendidikan, Bumi Aksara,      Jakarta, 2008.
2. Fathoni, Abdurrahmat, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka        Cipta, Bandung,             2006.
3. Handoko, T. Hani, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999.
4. Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi Aksara;    Jakarta, 2007.