1. Bagaimana cara terapis untuk menjelaskan tujuan dari terapi perpektif integratif sehingga dapat membantu konseli mengembangkan integritasnya pada level tertinggi, ditandai dengan aktualisasi diri dan integritas yang memuaskan? (jelaskan dengan contoh)
jawab
Mr A adalah seorang pria lajang berusia 35 tahun yang telah mengikuti sesi psikoterapi karena menderita gangguan distimikselama beberapa tahun. Setelah dilakukan eksplorasi dan interpretasi secara sadar, ditemukan faktor penyebab depresi. Ternyata Mr. A tidak pernah bisa menerima perpisahannya dengan orang tuanya yang terjadi ketika dirinya berusia sekitar 20 tahun. Pada saat itu, ia telah meninggalkan karir yang menguntungkan di industri keuangan untuk menjadi guru sekolah tinggi. Keputusan ini sangat memuaskan baginya secara emosional dan interpersonal, tetapi bagi orang tuanya hal ini merupakan kekecewaan besar dan pengkhianatan. Setelah mencoba untuk memperbaiki hubungandan hanya menerima terus kemarahan dan kritik dari orang tuanya, Mr A akhirnya berhenti bertemu dan berbicara kepada mereka.Sejauh klien sadar, ia telah melupakan sakit hati nya, kemarahan, dan kerinduan untuk kontak dengan keluarganya.
2. bagaimana cara memilih metodeyang tepat untuk memilih teknik yang akan dilakukan dalam melakukan terapi bermain? (jelaskan dengan contoh)
Alexsa, anak berumur 4 tahun, kedua orang tuanya sering berdebat di depan alexsa sehingga alexsa sering menangis, lama kelama-an alexsa tidak ingin berbicara karena kedua orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing. sudah 2bulan alexsa tidak ingin berbicara nenek nya yang kasihan melihat cucunya membawa alexsa ke psikiater, psikiater menyarankan alexsa untuk terapi pasir, alexsa membuat sebuah adegan dimana ayah dan ibunya bertengkar dan alexsa mengambarkan dirinya sedang berjongkok, sambil menangis, terapis melihat bahwa alexsa merasa sedih melihat pertengkarang kedua orang tuanya sehingga ia tidak ingin berbicara.
3. bagaimana cara yang paling efektif yang harus dilakukan terapis dalam metode terapi keluarga? ((jelaskan dengan contoh))
jawab
Pak alex memiliki seorang putra sebut saja namanya rangga, rangga seharusnya sudah berada di kelas 5 SD, tetapi rangga tidak naik kelas karena saat masih berada dikelas satu rangga sulit untuk membaca dan menulis sehingga membuat sang guru merasa kewalahan, kedua orang tua rangga merasa malu karena anaknya tidak naik kelas, dirumah rangga selalu dimarahi oleh ibunya karena ketika diajari menulis tulisan rangga terbalik atau ketika mengucapkan suatu kalimat ada kata yang hilang karena selalu dimarahi oleh kedua orang tuanya rangga tidak mau bersekolah, rangga akhirnya tidak mau berbicara kepada siapapun, karena merasa khawatir karena anaknya tidak mau bebicara ibunya membawa kwrumah sakit dan menemui psikiater, setelah mengetahui bahwa rangga mengalami diseleksia, psikiater itu mencoba berbagai cara agar rangga untuk berbicara, setelah rangga mulai mau berbicara, dan mengetahui bahwa rangga selalu dimarahi dan tidak mendapatkan dukungan sosial dari orang sekitarnya, kedua orang tua rangga disaran kan untuk mengikuti terapi keluarga, yang tujuannya utnuk memberikan pemahaman tentangf penyakit diseleksia sehingga mereka kedepannya akan tau cara yang terbaik untuk mengasuh, dan memberi pemahaman kepada rangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar