FENOMENA DEPRESI
(tugas kesehatan mental ke 2)
(tugas kesehatan mental ke 2)
KASUS
RNA (15), seorang siswi SMP juga nekad gantung diri di rumahnya dikarenakan kecewa berat sama sang pacar.
Analisis kasus :
Seperti yang kita ketahui masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Kehidupan yang penuh stres pada saat ini seperti dapat menyebabkan remaja mengalami depresi. Perlu diketahui bahwa remaja pun bisa kena depresi dan kalau tidak diatasi, episode depresi dapat berlanjut hingga remaja tersebut dewasa. Tetapi yang paling membahayakan dari depresi adalah munculnya ide bunuh diri atau melakukan usaha bunuh diri. Hinton (1989) mengatakan bahwa meskipun depresi yang diderita tidak parah namun risiko untuk bunuh diri tetap ada.
Dari contoh kasus diatas dan penjelasan singkat diatas kita dapat mengetahui bahwa remajapun sangat rentan mengalami perasaan deprsei. Hal ini bisa terjadi karena faktor lingkungan yang kurang baik untuk pertumbuhan remaja, pola asuh yang diterapkan oleh kedua orang tua, beban pelajaran yang semakin meningkat, teman-teman sebaya, kedekatan dengan orang tua mereka dll.
Kasus Rna nekad gantung diri karena perasaan kecewanya kepada sang kekasih. Meskipun tidak begitu jelas dibalik alasan RNA kecewa kepada kekasihnya, banyak kemungkinan mengapa RNA merasa kecewa kepada pacarnya. mungkin bisa dikarenakan hormon remaja RNA yang masih labil sehingga saat RNA mendapatkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Rna tidak mencerna informasinya terlebih dahulu dan langsung mempercayai informasi tersebut, keadaan lingkungan yang kurang kondusif, dan pengawasan orang tua yang kurang.
Hal ini tidak akan menjadi sangat serius jika RNA dapat menceritakan masalah yang dialaminya kepada orang tua atau seseorang yang lebih matang pemikirannya dibandingkan RNA, Sehingga beban yang dimiliki RNA bisa lebih berkurang.
TEORI
- Pengertian depresi, Depresi merupakan suatu gangguan
mental yang spesifik yang ditandai dengan adanya perasaan sedih, putus asa,
kehilangan semangat, merasa bersalah, lambat dalam berpikir, menurunnya
motivasi untuk melakukan aktivitas, dll
- peyebab kesehatan mental pada remaja :
1.Faktor
biologis, seperti: genetika, ketidak seimbangan kimiawi dalam tubuh menderita
penyakit kronis, dan kerusakan system syaraf pusat.
2.Faktor
psikologis, misalnya: frustasi, konflik, terlalu pesimis, kurang mendapat atau
bahkan tidak mendapat kasih sayang, dan kurang mendapat pengakuan dari
kelompok.
3.Faktor
lingkungan, seperti: merebaknya film-film porno, film bertema kejahatan dan
pornoaksi, mudahnya mendapatkan minuman keras, obat-obatan terlarang, mudahnya
mendapatkan alat kontrasepsi yang tidak terkontrol, majalah porno, kehidupan hedonistik, materialistik, merebaknya premanisme, kurang kontrol sosial, salah
berteman, dan sebagainya.
- Gangguan Perilaku,yaitu :
1. Mengkonsumsi alkohol atau obat-obat terlarang
2. Suka mengganggu hak-hak orang lain atau melanggar
hukum
3. Melakukan perbuatan yang dapat mengancam kehidupannya
sendiri
4. Secara kontiniu melakukan diet atau memiliki obsesi
untuk memiliki tubuh yang langsing.
5. Menghindar dari persahabatan atau senang hidup sendiri.
- Gejala umum yang dialami saat
depresi:
1. Merasa bersalah, tidak berguna,
membenci diri sendiri
2. Putus asa dan ataupesimis
3. Kelelahan, energi menurun,
kepayahan sepanjang hari
4. Sulit untuk berkonsentrasi,
mengingat detail dan mengambil
keputusan.
5. Insomnia, terbangun dini hari,
atau berlebihan tidur
6. Makan berlebihan, atau kehilangan
nafsu makan
7. Kehilangan minat pada aktifitas
yang biasanya digemari
8. Perasaan sedih yang persisten,
murung, dan/atau merasa
'kosong'
9. Tampak tidak semangan menjalani
hidup
10.Pernah berpikir dan atau ingin
bunuh diri
- Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
depresi pada remaja, yaitu:
1. membantu remaja yang sedang bermasalah untuk
memperbaiki distorsi kognitif dalam memandang diri dan masa depan sehingga akan
memunculkan suatu kekuatan dari dalam dirinya bahwa dirinya mampu untuk mengatasi
masalah tersebut
2. membantu remaja memahami, mengidentifikasi perasaan, mening- tkan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi
dengan orang lain dan mengatasi konflik yang sedang dialami.
Perkembangan
kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piage tmerupakan periode
terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period
of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah
memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang
kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa
sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan
masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara
logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir
multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa
adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya
dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman
masa lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan
rencana untuk masa depan.
2.Faktor
psikologis, misalnya: frustasi, konflik, terlalu pesimis, kurang mendapat atau
bahkan tidak mendapat kasih sayang, dan kurang mendapat pengakuan dari
kelompok.
1. Mengkonsumsi alkohol atau obat-obat terlarang
3. Melakukan perbuatan yang dapat mengancam kehidupannya
sendiri
5. Menghindar dari persahabatan atau senang hidup sendiri.
1. Merasa bersalah, tidak berguna,
membenci diri sendiri
3. Kelelahan, energi menurun,
kepayahan sepanjang hari
keputusan.
5. Insomnia, terbangun dini hari,
atau berlebihan tidur
7. Kehilangan minat pada aktifitas
yang biasanya digemari
'kosong'
9. Tampak tidak semangan menjalani
hidup
- Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi pada remaja, yaitu:
Dengan
kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan
lingkungan sekitar mereka. Pada kenyataan, di negara-negara berkembang
(termasuk Indonesia) masih sangat banyak remaja (bahkan orang dewasa) yang
belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal
ini. Sebagian masih tertinggal pada tahap perkembangan sebelumnya, yaitu
operasional konkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana
dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi.
DAFTAR PUSTAKA
Richard P.Halgin & Whitbourne. 2011. Psikologi
Abnormal. Jakarta: Salemba Humanika.
Gerald C.Davison dkk. 2010. Psikologi Abnormal.
Jakarta : Rajawali pers
Bimo Walgito. 1989. Pengantar Psikologi Umum.
Yogyakarta : Penerbir Andi
http://www.kawankumagz.com/read/kasus-depresi-berujung-bunuh-diri-tahun-20141
Tidak ada komentar:
Posting Komentar